
Gejala Berbahaya Kelebihan Protein Bagi Tubuh, Perlu Waspada
Gejala Berbahaya Kelebihan Protein – Konsumsi protein dapat membantu membentuk otot, memperbaiki organ tubuh, dan memperkuat tulang. Namun, ada beberapa efek samping yang perlu di perhatikan jika konsumsi protein secara berlebihan, seperti kenaikan berat badan, bau mulut, dan dehidrasi.
Meskipun bermanfaat, asurapan protein harian perlu di perhatikan agar tidak berdampak negatif untuk kesehatan tubuh. Untuk lebih jelasnya, ketaui beberapa akibat kelebihan protein untuk tubuh berikut ini.
Gejala-gejala Kelebihan Protein
Di sarankan dari beberapa sumber, berikut ini adalah beberapa akibat kelebihan protein untuk tubuh yang perlu di ketahui.
1. Kenaikan Berat Badan
Meskipun diet tinggi protein dapat membantu penurunan berat badan dalam jangka pendek, konsumsi protein yang berlebihan dapat berisiko menyebabkan kenaikan berat badan. Penurunan berat badan yang terjadi awalnya dapat terhenti, karena protein yang berlebihan di simpan sebagai lemak tubuh.
2. Bau Mulut
Diet tinggi protein yang membatasi karbohidraat dapat menyebabkan tubuh mengalami metabolisme atau ketosis. Proses ini menghasilkan senyawa kimia yang berbau tidak sedap, sehingga menyebabkan bau mulut. Bau mulut ini sulit hilang meskipun menjaga kebersihan mulut dengan baik.
3. Dehidrasi
Konsumsi protein yang lebih besar dari kebutuhaan protein harian bisa menyebabkan dehirasi. Sebuah penelitian yang terbit pada EurekAlert! pada tahun 2002 menunjukkan bahwa atlet yang mengkonsumsi protein dalam jumlah besar mengalami dehidrasi.
4. Kerusakan Ginjal
Salah satu penyakit akibat kelebihan protein adalah kerusakan ginjal, terutama bagi mereka yang memiliki masalah ginjal sebelumnya. Penelitian yang di publikasikan dalam Journal of The American Socienty of Nephrology pada 2020 menunjukkan bahwa diet tinggi protein dapat memperbukuk kerusakan ginjal pada penderita penyakit ginjal kronis.
5. Sembelit dan Diare
Diet tinggi protein yang membatasi karbohidrat biasa rendah serat, yang dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti sembelit. Untuk menghindarinya, penting untuk meningkatkan konsumsi serat dan air. Selain itu, konsumsi makanan yang terlalu banyak mengandung susu atau produk olahan juga dapat menyebabkan diare, terutama bagi mereka yang tidaak toleran laktosa.
6. Peningkatan Risiko Kanker
Beberapa studi menunjukkan bahwa diet tinggi protein yang berbasis daging merah dapat meningkatkan risiko berbagai jenis kanker, seperti kanker usus besar, payudaram daan prostat. Peneliti percaya bahwa hal ini bisa di sebabkan oleh kandungan hormon, senyawa karasinogenik, serta lemak yang ada dalam daging merah.
7. Penyakit Jantung
Makan terlalu banyak daging merah dan produk susu tinggi lemak dalam diet tinggi protein dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Asupan lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi dapat memicu masalah kesehatan jantung. Sebuah studi pada 2010 menunjukkan bahwa konsumsi daging merah daan produk susu penuh lemaka meningkatkan risiko penyakit jantung koroner pada wanita.
Baca Juga: 5 Cara Menurunkan Risiko Kematian, Terapkan Gaya Hidup Sehat